Rabu, 05 Desember 2007

opini

PIALA ASIA 2007
INDONESIA, KALAH TETAPI MEMBANGGAKAN

Jika melihat perhelatan Piala Asia 2007 yang hingar bingar di Koran ataupun TV, maka kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga karena Indonesia menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Asia 2007 selain tiga Negara lainnya Malaysia, Thailand dan Vietnam. Dua stadion dipakai untuk babap penyisihan dan babak final yaitu stadion Jaka Baring di Palembang dan stadion Gelora Bung Karno di Jakarta.
Melihat semangat dari pemain-pemain Indonesia Bambang Pamungkas cs, kita patut bangga dengan apa perjuangan mereka yang sudah maksimal. Walaupun Indonesia tidak lolos ke babak selanjutnya tetapi perjuangan Timnas Merah Putih tidak mengecewakan. Hasil menggembirakan di dapat pada laga perdana Indonesia melawan Bahrain dengan mengandaskan Bahrain dengan skor 2-1, oleh gol yang dicetak oleh Budi Sudarsono (Persik Kediri) dan Bambang Pamungkas (Persija Jakarta). Pada pertandingan kedua, Indonesia mendapatkan lawan yang sudah menjadi langganan Piala Dunia yaitu Arab Saudi. Pada pertandingan kali ini Indonesia menelan pil pahit saat harus kalah 1-2 dari Arab Saudi. Indonesia berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan lewat kaki Elie Aiboy setelah 5 menit sebelumnya gawang Yandri Pitoy kebobolan lewat sunsulan Yasser Alqahtani, dan awal petaka Indonesia saat memasuki menit ke 84 gawang Yandri Pitoy kebobolan lagi. Penunjukan wasit dari UEA Al Badawi dianggap banyak pendukung timnas Indonesia sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan Bambang dkk. Wasit dari Jazirah Arab tersebut terbukti berat sebelah dalam memimpin pertandingan, pihak Arab Saudi banyak diuntungkan oleh wasit karena mereka menguasai bahasa yang sama. Sedangkan timnas Indonesia banyak sekali dirugikan, pada pertandingan ini pemain Indonesia banyak mendapat kartu kuning yang berefek pada pertandingan berikutnya melawan korsel. Pada pertandingan ketiga melawan Korsel sebenarnya hanya butuh hasil imbang setelah melihat kekalahan Korsel dari Bahrain dengan skor 1-2. Pada pertandingan melawan korsel Indonesia justru malah menelan kekalahan 0-1, tetapi penampilan kiper Markus Horisson (PSMS Medan) perlu kita ajungi jempol. Beberapa kali dia melakukan penyelamatan yang gemilang.
Ivan Kolev menjadi aktor utama dibalik kegemilangan penampilan timnas Indonesia di AFC 2007 kemaren. Pemilihan Ivan Kolev sebagai pelatih merupakan langkah yang tepat, setelah sebelumnya timnas Indonesia ditangani pelatih asal Inggris Peter White pada Piala Asia sebelumnya Indonesia menjadi ladang gol bagi tim lawan dengan menelan kekalahan memalukan dari China Yaitu 0-5. Strategi yang diterapkan Kolev sangat cocok dengan permainan offensive dengan menggunakan pola 4-3-3. Menempatkan Maman A, Charis Y, Ricardo S, dan M Ridwan di belakang menjadi pertahanan yang tanggung, sedangkan Ponaryo, Firman Utina dan Samsul Khoirudin untuk memperkuat lini tengan dan Bambang P sebagai ujung tombak dengan dibantu Elie Aiboy dari sisi kanan dan Budi Sudarsono dari sayap kiri. Formasi tersebut terbukti efektif dengan berhasil menyarangkan 3 gol, 2 gol ke gawang Bahrain dan Arab Saudi 1 gol.
Beberapa hal yang cukup menggembirakan yang dicapai timnas Indonesia Waupun tidak lolos ke babak berikutnya, dintaranya :
1. Amukan suporter saat Tim Indonesia kalah mulai berkurang.
Euphoria pemain dan supporter membahana di seluruh Indonesia terutama di stadion Gelora Bung Karno setelah timnas berhasil memukul Bahrain dengan skor 2-1. merupakan awal yang bagus bagi Indonesia. Setelah menyaksikan pertandingan kedua Indonesia melawan Arab Saudi, Indonesia menelan kekalahan 1-2 rasanya sangat memilukan ditambah dengan pada pertandingan penentuan melawan Korsel yang notabenenya Indonesia hanya butuh hasil imbang justru kalah 0-1. Tetapi pemain dan supporter tidak larut dalam kesedihan dan melakukan tindakan anarki di dalam amupun di luar stadion. Lemparan botol ke lapangan tidak ada lagi dan perusakan fasilitas di luar stadion pun sudah tidak ada. Para supporter pulang dengan tertib walaupun kecewa tim kesayangannya kalah.
2. Presiden SBY peduli sepak bola.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono nampak hadir di Stadion Gelora Bung Karno pada partandingan melawan Arab Saudi dan Korsel. Merupakan satu kebanggan tersendiri bagi pemain karena didukung langsung oleh orang nomer satu di Indonesia. Presiden hadir dengan di dampampingi Ibu Negara dan Menpora dan ketua KONI dan ketua PSSI.



3. Strategi permainan lebih baik.
Dibalik kesuksesan permainan Bambang cs yaitu Ivan Kolev, beliau mampu memilih strategi terbaik buat permainan Bambang dkk yaitu dengan formasi 4-3-3.
4. Penonton dan pemain lebih sportif dan apresiatif.
Indonesia mencatat rekor dengan supporter terbanyak pada gelaran AFC 2007 kemarin dengan membukukan lebih dari 80.000 penonton disetiap pertandingan Indonesia. Walaupun supporter Indonesia berasal dari seluruh Indonesia dari berbagai perwakilan klub di seluruh Indonesia tetapi penonton melebur menjadi satu memberi dukungan untuk Indonesia. Sangat berbeda jauh dengan gelaran liga domestik dengan sering terjadinya tawuran antar supporter dan pemainpun sering terlibat bentrok di lapangan dengan tim lain.

Tidak ada komentar: