Jumat, 07 Desember 2007

GAYA MENGAJAR

KERTAS TUGAS
GAYA LATIHAN

Nama :
Kelas :
Materi : Passing Bawah Bola Voli

Uraian tugas
1. Sikap awal, kaki kuda-kuda selebar bahu.
2. Satukan tangan si depan badan (perut).
3. Pandangan fokus pada datangnya bola.
4. Perkenaan bola pada lengan bawah.
5. Saat memantulkan bola, ayun pangkal lengan atas, bukan menekuk siku.


Kertas Tugas
GAYA RESIPROKAL

Nama Pelaku :
Kelas : PJKR-D
Materi : Passing bawah bola voli
No Tugas/Kriteria Pelaku I Pelaku II
Ya Tidak Ya Tidak
1. Sikap awal, kaki kuda-kuda (sejajar atau depan belakang) dan fleksible.
2. Kedua tangan menyatu di depan badan (pusar).
3. Pandangan fokus pada datangnya bola.
4. Perkenaan bola pada lengan bawah.
5. Saat menerima bola siku agak ditekuk (rileks)
6. Pangkal gerak/ayunan pada poros lengan atas (artikulasio humeri)
7. Posisi kaki selalu mendekat arah datangnya bola

Nama Pengamat :
NIM :

RP BOLA TANGAN (FLYING SHOOT)

FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN METODIK BOLA TANGAN

A. Identifikasi Materi Pelajaran.
1. Materi yang diajarkan :
Materi yang akan disampaiakan pada pembelajaran metodik bola tangan kali ini adalah teknik Flying Shoot.
2. Alokasi waktu yang diperlukan :
a. Pemanasan : 4 menit
b. Latihan teknik inti : 10 menit
c. Permainan : 6 menit
Jadi total alokasi waktu yang diperlukan adalah 20 menit.
3. Jumlah siswa :
Jumlah siswa ± 15 – 20 siswa.
B. Susunan Persiapan Pembelajaran.
1. Tujuan pembelajaran :
• Siswa dapat melakukan flying shoot dengan teknik yang baik dan benar.
• Siswa dapat menggunakan flying shoot dalam permaianan.
1. Tujuan pengetahuan dari materi pelajaran :
• Siswa dapat mengetahui manfaat dari penggunaan flying shoot dalam permainan.
• Siswa dapat melatih koordinasi gerakan flying shoot.
• Siswa dapat bekerja sama dalam permainan.
2. Fasilitas / alat yang digunakan :
• Lapangan bola tangan.
• Bola ±15 – 20 buah.
• Kune ± 5 – 10 buah.
• Peluit
• Rompi ± 5 – 10 buah.
• Jam / stop watch


3. Bentuk / urutan pembelajaran :
a. Pemanasan :
Bentuk pemanasan dilakukan dengan permainan sederhana. Mula-mula siswa dibagi menjadi 2 kelompok, rompi dipakai untuk membedakan tim satu dan yang satunya. Permainan dilakukan dengan aturan sederhana sebagai berikut :
• Lama permainan yaitu 4 menit (2 X 2 menit).
• Dalam setiap tim tidak ada penjaga gawang.
• Setiap pemain boleh mendribble bola maksimal 3 langkah atau berhenti selama 3 detik.
• Setiap bola yang masuk ke gawang adalah gol, dan cara memasukkan bola ke gawang boleh dengan lemparan atas, lempar bawah, atau flying shoot.
b. Latihan teknik / inti :
Mula-mula siswa dibagi dalam 3 kelompok. Satu dari arah lurus depan gawang, satu dari samping kiri dan yang terakhir dari samping kanan gawang.
• Menggiring bola lurus dan tembakan ke gawang (dari arah depan gawang, samping kanan dan kiri):
 Sikap persiapan
Berdiri tegak dengan membawa bola (dari arah depan gawang, samping kanan dan kiri).
 Sikap pelaksanaan
Menggiring bola dengan arah lurus menuju ke arah gawang, dan sebelum masuk daerah gawang salah satu kaki menumpu dan menolak sedemikian rupa, sehingga pada waktu menolak dapat dilakukan sedekat mungkin dengan garis gawang dan jangan sampai masuk di daerah gawang. Pada saat melayang tersebut, bola ditembakkan ke arah gawang sekuat tenaga.
 Sikap lanjutan (follow through)
Setelah bola ditembakkan ke arah gawang, mendarat dan harus segera lari ke luar dari derah gawang.



c. Permainan
Permainan dilakukan dengan aturan sebagai berikut :
• Menggunakan lapangan bola tangan ( sesuai dengan ukuran lapangan in-door).
• Siswa dibagi dalam dua tim, salah satu tim memakai rompi untuk membedakan.
• Lama permainan 6 menit ( 2 X 3 menit ).
• Boleh menggunakan penjaga gawang.
• Baik pemain bertahan atau menyerang tidak boleh masuk daerah bertahan.
• Selama permainan, pemain boleh menggiring bola selama mungkin (tetapi diutamakan adanya kerjasama yaitu dengan saling mengoper)
• Setiap bola yang masuk ke gawang adalah gol, dan skor bertambah bagi tim yang mencetak gol.
• Cara mencetak gol boleh menggunakan lemparan atas atau lemparan bawah (diutamakan menggunakan flying shoot).
• Setiap bola keluar lapangan adalah lemparan ke dalam.
• Setiap bola mengenai kaki dengan sengaja adalah pelanggaran, dan dilakukan lemparan bebas dari tempat terjadinya pelanggaran.
4. Evaluasi :
Evaluasi dilakukan dengan analisis teknik flying shoot, baik dalam latihan teknik maupun dalam permainan.

MEDIA PEMBELAJARAN ANAK SLB

A. PEMBELAJARAN PADA KELAS PERSIAPAN.
Pada kelas persiapan usia siswa tidak berpengaruh, siswa yang ada pada kelas persiapan adalah siswa yang memiliki IQ dibawah 50 (± 40 %). Dengan jumlah siswa pada kelas tersebut 4 orang.
Dalam proses pembelajaran, siswa hanya bermain didalam ruangan. Karena jika mereka bermain diluar ruangan akan tidak terkontrol yang disebabkan oleh keterbatasan mental.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Melakukan gerak dasar ke dalam permainan sederhana 1.1 Melakukan gerak dasar jalan, lari, dan lompat dalam permainan sederhana
1.2 Melakukan gerak dasar memutar, mengayun ataupun menekuk dalam permainan sederhana
1.3 Melakaukan gerak dasar lempar tangkap dan sejenisnya dalam permainan sederhana
2. Melakukan sikap tubuh dalam berbagai posisi 2.1 Melakukan sikap tubuh dalam posisi berdiri
2.2 Melakaukan sikap tubuh dalam posisi berjalan
3. Melakukan senam lantai sederhana tanpa alat dan nilai yang terkandung didalamnya 3.1 Melakukan gerak keseimbangan statis tanpa alat
3.2 Melakukan gerak keseimbangan dinamis tanpa alat
4. Mengungkapkan perasaan melalui gerak berirama dan nilai yang terkandung didalamnya 4.1 Melakukan gerak bebas berirama tanpa menggunakan musik
4.2 Melakukan gerak bebas berirama menggunakan musik
5. Menerapkan budaya hidup sehat 5.1 Menjaga kebersihan diri yang meliputi tangan dan kaki










B. ALAT DAN FASILITAS
1. WALL BARS (TANGGA DINDING)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak-anak yang mengalami kelemahan atau layuh bagian otot tungkai, lengan, tulang, belakang dan otot perut.
Fungsi :
• Untuk menguatkan otot dan tulang tungkai, lengan, tulang belakang, dan otot perut.
• Melatih otot lengan.
• Melatih keberanian.
• Memperbaiki postur tubuh (tulang belakang yang bengkok).
• Mengenal tinggi rendah (orientasi ruang).
• Melatih koordinasi mata, tangan, dan kaki.

2. STAND IN TABLE (MEJA BERDIRI)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang layuh tubuh dan tungkai serta hiperaktif, tidak mau diam dan kurang berkonsentrasi.
Fungsi :
• Untuk melatih berdiri dan konsentrtasi.
• Melatih kekuatan otot kaki.
• Untuk sarana latihan terapi.

3. BALANCED BEAM EXERCISE (PAPAN TITIAN)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang mengalami kelainan atau gangguan keseimbangan, tuna daksa, tuna grahita dan tuna rungu.
Fungsi :
• Untuk melatih keseimbangan dalam berdiri.
• Pengenalan tinggi rendah.
• Melatih keberanian dan percaya diri.
• Melatih koordinasi mata, kaki dan koordinasi ruang.

4. WALKING PARALEL BARS (PALANG SEJAJAR BERJALAN)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang mengalami kelayuhan tungkai, berjalan yang zigzag dan tidak lurus.
Fungsi :
• Untuk melatih berdiri.
• Mengoreksi sikap berjalan yang tidak tepat.
• Penguatan otot kaki dan tangan.
• Melatih kepercayaan diri dan keberanian.
• Koordinasi tangan, mata dan kaki.



5. FOOT PLACEMENT LADDER (TANGGA TIDUR)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang mengalami kelainan dalam berjalan (zigzag), kurang memahai konsep ruang dan kurang mampu berkonsentrasi.
Fungsi :
• Untuk melatih keseimbangan dalam berjalan, melatih konsep dan konsentrasi.
• Penghalusan rasa.
• Elatih koordinasi kaki kiri dan kanan.

6. STRAIGHT STAIRCASE (TANGGA)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang lemah fungsi otot dan tulang tungkai.
Fungsi :
• Untuk menguatkan otot tungkai.
• Sama dengan walking parallel bars tapi dengan kesulitan lebih tinggi.

7. VESTIBULAR BOARD (MEJA GOYANG)
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang mengalami gangguan keseimbangan tubuh.
Fungsi :
• Untuk melatih keseimbangan anak dalam posisi duduk, jongkok, dan berdiri.
• Melatih konsentrasi.
• Untuk melatih anak tuna daksa dan tuna grahita.

8. NEURO DEVELOMMENT ROLLS
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna grahita dan tuna daksa serta anak lumpuh layu.
Fungsi :
• Melatih otot keseimbangan.
• Melatih kekuatan otot tangan dan kaki.
• Untuk pemgenalan benda.
• Melatih anak hiperaktif.
• Melatih bentuk geometris.

9. BED UNTUK LATIHAN DAN TERAPI
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang menderita lumpuh layu, tuna grahita dan tuna daksa.
Fungsi :
• Pemeriksaan awal sebelum latihan.
• Untuk tempat latihan duduk, miring, telentang, dan tengkurap.
• Melatih otot punggung dan perut.
• Melatih posisi kepala yang benar.
10. PULLEY WEIGHT
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna daksa, tuna grahita atau anak yang membutuhkan penguatan otot.
Fungsi :
• Melatih otot dan kaki.
• Koordinasi mata, tangan dan kaki.
• Melatih kekuatan tangan dengan berbagai beban.
• Melatih otot biseps dan triseps.
• Melatih otot punggung dan perut.
• Peraga katrol bagi pelajaran pengetahuan alam atau fisika.

11. BICYCLE EXERCICER
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak yang membutuhkan latihan penguatan kaki.
Fungsi :
• Melatih koordinasi kaki dan tangan.
• Penguatan otot kaki dan tangan.
• Merasakan gerakan kaki mengayuh.
• Melatih keseimbangan.
• Melatih konsentrasi.


12. DYNAMIC BODY DAN BALANCED COORDINATION
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna daksa, tuna grahita, serta untuk anak yang hiperaktif.
Fungsi :
• Melatih keseimbangan.
• Melatih keberanian.
• Melatih otot kaki.
• Melatih motorik kasar.
• Memperbesar kepercayaan diri.

13. WHEEL CHAIRS
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna daksa.
Fungsi :
• Untuk alat bantu gerak.
• Melatih otot tangan.

14. FOOTBALL
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna grahita dan tuna daksa.
Fungsi :
• Melatih otot kaki.
• Koordinasi mata dan kaki.
• Melatuh motorik halus dan kasar.
• Melatih sosialisasi anak dal;am permainan bersama.

15. VOLLEYBALL
Kegunaan :
Diperuntukkan bagi anak tuna daksa dan tuna grahita.
Fungsi :
• Melatih otot tangan.
• Koordinasi mata dan tangan.
• Melatih sosialisasi.

LAPORAN PRAKTEK PENDIDIKAN KESEHATAN SEKOLAH

PRAKTEK I. BERAT BADAN IDEAL
Tujuan : Untuk mengetahui Berat Badan Ideal seseorang.
Rumus BBI = ( Tinggi Badan – 100 ) – 10% ( Tinggi Badan – 100 )
Alat :
1. Stadiometer
2. Timbangan
Cara Kerja :
1. Mengukur Tinggi Badan.
2. Mengukur Berat Badan.
Hasil Perhitungan :
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (164 – 100) – 10% (164 – 100)
= 64 – 10% (64)
= 64 – 6,4
= 57,5 Kg
Identitas Tinggi Badan BBI BB Riel Kesimpulan
Fandhi G 164 cm 57,5 Kg 51 Kg Kurus 6,5 Kg
Keterangan :
1. Berat Badan Ideal jika lemak dalam tubuh 15% – 30%
2. Kurus jika lemak dalam tubuh kurang dari 15%
3. Gemuk jika lemak dalam tubuh lebih dari 30%, untuk pria dan 35% untuk wanita.

PRAKTEK II. MENGUKUR BESAR TULANG
Tujuan : Untuk mengetahui type tulang seseorang.
Alat :
1. Stadiometer
2. Metlin (meteran pengukur baju)
Cara Kerja :
1. Mengukur Tinggi Badan (cm)……..(a)
2. Mengukur Lingkar Bahu (cm)……..(b)
3. Perhitungan, X = (a) + (b)
Hasil Perhitungan :
Identitas Tinggi Badan (a) Lingkar Bahu (b) X
(a) + (b) Keterangan
Fandhi G 164 cm 100 cm 264 cm Sedang
Keterangan :
1. Type A : Jika X di bawah 245 cm, tulang kita termasuk jenis ‘kecil’.
2. Type B : Jika X antara 245 cm sampai dengan 265 cm, tulang kita termasuk jenis ‘sedang’.
3. Type C : Jika X di atas 265 cm, berarti termasuk jenis tulang ‘besar’.

PRAKTEK III. MENGUKUR KADAR LEMAK DALAM TUBUH
Tujuan : Untuk mengetahui kadar lemak dalam tubuh.
Alat :
1. Timbangan
2. Metlin (meteran pengukur baju)
Cara Kerja :
1. Menimbang Berat Badan.
2. Mengukur Lingkar Pinggang.
Perhitungan :


PRAKTEK IV. SKOLIOSIS
Tujuan :
1. Mengetahui apakah seseorang menderita kelainan scoliosis/tidak.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan scoliosis.
Alat :
1. Skilot
2. Skoliometer
3. Antropo Skoliometer
4. Busur Derajat
Cara Kerja :
1. Keadaan berdiri tegap, tangan disamping rapat dengan badan, kedua kaki rapat tidak jinjit.
2. Lihat punggung dari belakang pasang skilot, gantungkan di belakang kepala sampai di tengah belahan pantat.
3. Lihat apakah ada pembelokan, kearah mana dan berapa derajat.
4. Lihat apakah bahu tinggi sebelah.
5. Lihat apakah ada benjolan pada scapula.
6. Lihat apakah salah satu tangan kelihatan lebih panjang sebelah.
7. Punggung dibungkukkan // lantai, apakah ada benjolan pada salah satu sisi punggung.
Hasil Pengamatan :
Identitas Keterangan
Fandhi G • Tulang Belakang bengkok ke kiri 15ยบ.
• Bahu kiri lebih tinggi.
• Ujung jari kanan lebih panjang.
• Tidak ada benjolan pada punggung.
• Tidak ada benjolan pada scapula.